Kamis, 22 Desember 2011
Mother’s day
Selasa, 29 November 2011
Little Nature
Hidup memang kadang seperti ini. Tampak blur, tidak mengerti apa, bagaimana, kenapa, kapan. Mungkin hal yang saya lakukan akan memasang musik lalu tenggelam dalam lirik-lirik, atau masuk ke dalam selimut dan berharap pertanyaan tenggelam untuk sejenak. Mungkin ketika kita tidur dengan bantal yang basah dengan air mata setelah bangun air mata itu telah kering, sejak kita tinggal larut dengan mimpi-mimpi, bertemu dengan seseorang yang tidak kita kenal lalu jatuh hati begitu saja, atau berjalan-jalan dengan sahabat lama kemudian mereka tertawa bersamamu, cukup menenangkanmu dan setelah bangun kamu tersenyum seperti semua telah baik-baik saja mungkin juga lebih baik ketika kita mulai tersenyum.
Minggu, 27 November 2011
Bermain lagi
Tak terisap dulu, kini kecapkan sesalku
Anyaman cintamu, terkoyak buram mataku
Jumat, 25 November 2011
cerita jingga
Kamis, 24 November 2011
duduk sebentar
picture 2: here
Selasa, 25 Oktober 2011
Home
"Home is not a place where you stay, but home is a place where it understands you"
- Hitam Putih –
Saya sudah lama di sini, 5 tahun. Di sini perjalanan hidup pernah mengharuskan saya tinggal. Jogja membuat saya menemukan banyak hal, dan saya senang kota ini mengubah saya, bahkan terlalu banyak dari dugaan saya, 18 hingga 23 tahun—usia yang cukup untuk mengurai banyak pengertian.
Setiap perjalanan pasti akan menyisakan kenangan. Malam ini semua seolah berputar pelan, dari setiap jalan yang saya lewati, ruang-ruang yang saya tempati, setiap hati yang telah tersayangi. Seperti tampak layar besar di depan saya yang memperlihatkan gambar-gambar yang pernah saya lalui satu persatu bersama hawa suasana yang benar-benar dapat saya rasakan kembali. Sedih, marah, kecewa, tertawa, bahagia mengurai pelan dalam helaan nafas.
Ruangan saya, tempat yang saya singgahi, orang-orang yang saya sungguh sayangi, membuat jogja menjadi rumah yang sangat nyaman buat saya. Namun, ada yang pernah bilang keadaan “home” memang tidak dicari, kadang kita berfikir kita perlu menemukan “home” padahal itu ada dalam diri kita masing-masing. Seperti mereka yang akan tetap ada dalam hati saya. Mereka akan saya bawa—tetap ada dalam lingkaran home saya. Perpisahan mungkin hanya jarak mata, tapi tidak di dalam hati kan? Seperti home yang ada di dalam hati kita masing-masing.
Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah atas karunia, terimakasih yang telah mengisi ruangan-ruangan pengertian rumah dalam hati saya. Semuanya, tentu saja. Terimakasih banyak.
Yogyakarta, 25 oktober 2011
dabag D 95 putri ayu, my room-20. Mayank.
Sabtu, 15 Oktober 2011
life
Seseorang pernah berkata pada saya bagaimanapun keadaan saya, saya harus berusaha tersenyum, paling tidak itu adalah cara paling mudah untuk menata hati saya. Iya, sulit memang apalagi bagi saya, namun mungkin begini jika Tuhan mungkin sedang ingin bercanda dengan saya walau awalnya saya dibuat menangis pasti Dia menginginkan saya untuk tersenyum pada akhirnya. Saya tahu kegagalan yang saya miliki ini akan menentukan kualitas yang akan saya dapatkan nanti, mungkin Tuhan ingin saya lebih menghargai dan memaknai apa yang saya dapatkan nanti dari hal paling kecil dan hilang dari rasa angkuh.
Keadaan memang belum berubah, namun saya sudah dapat menata hati saya, dan itu sudah saya anggap jauh lebih baik. Ada waktu nanti, ketika saya berpindah dari kondisi ini, mungkin saya akan tertawa membaca apa yang pernah saya tulis, saya belum bisa tertawa memang, namun paling tidak saya sudah bisa tersenyum, ketika saya tahu saya ada di titik mana dan akan mulai bergerak lagi kemana dengan genggaman keyakinan saya. Entah kali itu akan gagal lagi atau tidak, paling tidak energi saya sudah cukup dan menjadikan saya lebih kuat dari yang kemarin.
Dalam hati saya, saya bercita-cita bsa menjadi orang hebat yang bisa bangkit dari jatuh, walau itu harus dimulai dengan cara menghibur diri saya sendiri. Tapi, bukankah itu lebih baik...