Kamis, 14 Januari 2010

Doa AhTong


 



“Besok ada kajian mai...mau ikut?”kakak kost ngajakin ikut kajian pas hari libur kemarin
Pikir saya ga papa iman lagi labil banget naik turun gak karuan, udah lama gak ikut kajian terakhir habis lebaran..parah banget..kenapa bukan jadi lebih baik. Jadi malamnya saya niatkan tidur cepat karna kajiannya pagi jam setengah tujuh, tapi insomnia tetep minta ditemani jadi ga bisa tidur juga. Alarm pasang dimana-mana, dan akhirnya saya bangun subuh dan buru-buru siap-siap.
Tancap gas, ternyata jalanan jogja sepi juga kalo libur pagi-pagi apalagi dingin banget. Sampai juga saya digerbang masjid pak ustad udah dateng dan udah mulai ceramah dan perasaan saya...
”mmm telat ya...? udah keduluan pak ustad nieh dan sepertinya saya salah kostum..”melihat ikhwan akhwat yang ga setengah setengah alias bukan ikhtong ahtong
*Ikhwan sepotong akhwat sepotong, kaya saya ini, mau ngaku akhwat kayanya ga pantes tapi kalo bukan akhwat masa saya ikhwan kan saya wanita, jadi kata sahabat saya, saya ini akhtong. Padahal Alloh ga suka orang yang setengah-setengah kata sahabat saya...
”ya sudahlah...maklum anak muda unstable, labil, tapi saya bukan AbG labil..sungguh dan sudah ada embel-embel akhwat saja saya sudah senang kok hihihi”
Akhirnya saya masuk
”buju buneng mereka berangkat jam berapa ya..udah penuh gini”
Saya duduk ditengah-tengah, dan ternyata temanya tentang perkawinan
”waduh kawin??mmm...”masih ngambang gitu pikiran saya...
Ditengah ceramah pak ustad sering melontarkan canda yang membuat jamaah ikhwan dan akhwat tertawa ringan..saya juga tertawa, tapi sedikit hanya formalitas, jujur saya masih ngantuk...
”bertahan mai....tahan...tahan...”
Akhirnya sampai sudah satu setengah jam pak ustad selesai dan giliran jamaah yang bertanya. Banyak yang mulai gugur alias pulang karena saya yakin ada urusan penting bukan seperti saya yang kalo pulang paling melanjutkan tidur. Tapi karna mb yang bareng saya juga mau pergi saya ikut pulang, rencananya saya mau pergi juga. Tapi ternyata dompet ketinggalan dikost, akhirnya pulang aja. Dijalan udah ga kuat ngantuk perih banget matanya. Sampai kost terus tidur.
Dreeeeeeeeet..dreeeeeeet...ponsel saya getar..
”ya sist”kakak saya tlp..
”lu dimana mai?”
Tanda tanya BESAR banget ada apa ya...tengah malem tanya saya ada dimana..
”ya dikost lah..jam segini..”
”o...gimana niyh bahan ujian?”
Saya langsung liat ponsel saya lagi
”Wat?jadi ini jam setengah sebelas pagi?”saya kaget
”iyalah, lukemana aja?”
”sori gw baru bangun tidur tadi pagi pergi pagi banget terus ngantuk, yaudah ntar gw kekost lu aja sist”
Trus gw bangun..
”apa-apaan ini...?!!”tiba-tiba saya duduk inget pak ustad, bukan pak ustadnya tapi kata-katanya tadi, yang bilang banyak dari kita dibesarkan bukan karna realitas tapi karna fasilitas, dan sering hambatan kecil jadi masalah yang besar. Trus hubungannya ama pernikahan apa mai?
Iya banyak dari kita “kita?”saya Belum..,heee
kadang hanya sekedar ”mau tapi belum mampu”, ketidak mampuan karna itu tadi banyak kita yang hidup karna fasilitas bukan dari realitas, masih dapat fasilitas dari orang tua, makanya wajar saja ketika orang tua menginginkan kita lulus dan kerja dulu baru menikah. Agar bisa nantinya hidup lebih baik lagi, sebenarnya temanya tadi mengenai meyakinkan orang tua kepada keputusan kita ketika ingin menikah.
Saya pernah bertanya pada pemandu saya
“mb, jodoh itu  takdir dari sebelum kita lahir ya mb?katanya orang baik akan dapat orang baik juga itu kan janji Allah, tapi misalkan, jika ada kasus kita berada dilingkungan buruk, dan kita pernah didalamnya tapi kita sudah insyaf tapi tenyata jodoh yang ditetapkan menjadi  jodoh kita dari lahir adalah orang yang kita kenal dari lingkungan kurang baik itu gimana dan dia belum berubah,  atau dengan kata lain orang kaya saya ga bisa punya suami sholeh ya mb, kan dia baik sedangkan saya payah gini…kan orang baik ama orang baik gimana donk mb kan saya juga butuh pembimbing?”

Terus mb pemandu saya menjawab
“iya…wallohu alam, sebenarnya tugas kita untuk itu adalah terus memperbaiki diri dan berdoa meminta yang jodoh dunia akhirat yang bisa membimbing kita mendapatkan RidhoNya. Ketika kita berniat untuk bisa mendapatkan suami sholeh, dan ketika itu terkabul ya kita hanya mendapat suami sholeh. Oleh karena itu ketika kita menikah niatkanlah untuk beribadah dan mendapatkan jodoh dunia dan akhirat, insya Alloh jika seperti itu kita akan mendapat Ridho dan pahala serta jodoh dari Alloh. Karna bisa jadi suami atau istri kita hanya jodoh didunia saja, begitu juga dengan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi berdoalah agar kita bisa berjodoh dengan mereka lagi dek..mengenai bisa ga bisa biar Alloh yang mengatur Alloh yang tau mana yang terbaik untuk kita, ketika kita mengharapkan pasngan yang baik maka perbaikilah tapi karna Alloh seandainya dia bukan jodohmu maka yang kamu lakukan itu adalah kebaikan dihadapanNya dan kebaikanmu.

Jodoh memang unik karna sepenuhnya adalah rahasia Alloh. Bagi yang sudah menikah, mereka tidak pernah tau siapa yang akan menjadi jodoh mereka.sebelumnya .Bagi yang belum menikah boleh mempunyai rencana dan menentukan pilihan ”calon” pasangan hidup. Tapi keputusan Akhir tetap ada pada Alloh. Alloh yang dengan segala kekuasaan ilmu-Nya mengetahui mana jodoh terbaik dan pantas bagi hambaNya.
Memang ada ”rumus jodoh” dalam Al-Quran:
”Laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik,”...dan seterusnya
Tapi rumus itu sering sulit dimengerti. Karna ada lelaki yang baik menikah dengan wanita baik-baik tapi setelah sekian lama menikah mereka bercerai. Tapi ada lelaki yang kelihatannya tidak baik menikah dengan wanita yang juga kelihatannya tidak baik tapi rumah tangga mereka awet dan bertahan meskipun sering diwarnai keributan.
Ada lelaki yang kelihatannya tiak baik menikah dengan wanita yang dikenal baik. Dan seterusnya..
Keep prying n trying...

Aku biasa memakai topeng keindahan
pada wajah burukku, mengenakan
pakaian sutra emas.
Meniru laku para orang suci, meski hatiku lebih kotor dari Lumpur.
Kekuasaan-Mu yang penuh malam itu
Dan Kau ijinkan hati ini mulai mengerti…
Dan jangan biarkan aku berbalik dari-Mu dan kalah terhadap segala keputusan terindah itu...

Walau kadang tak pantas aku berharap dan menunggu
sang lelaki baik itu menjemput, dalam rangkaian cara baik nan indah.
Seperti bukan hakku karna ku hanya wanita biasa penuh kekurangan dan dosa

ya Allah...
Tak ada yang lebih baik dari pilihan-Mu.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang Kaupilih,

Ijinkan hamba melangkah dijalanMu
Menjadikan impian tertinggiku adalah mencintai dan dicintai oleh Engkau Yang Maha Besar

Amin ya Rabb..

Inspired: muharis.multiply.com. , Rahasia rezeki, jodoh, mati.

7 komentar:

Alil mengatakan...

luar biasa postingannya..
lengkap...
menyentuh...
menohok...
dah bikin alil berkaca lagi...

Syifa Ahira mengatakan...

postingan bagus nih..
moga segra nemu 'sang lelaki'nya yah maiank..

mayank mengatakan...

@kak alil:
Alhamdulillah kalo gitu,hihi
weduuuh menohok?
*kabuur hihihi
makasi kak...udah maen lagi...


@mb syifa:"Mau mb..tapi belum mampu"
tapi Amin...deh...Amin...

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

yup, memang luar biasa neh postingannya..
bagaimanapun nanti jodoh yg ada buat kita, apapun adanya, mohonlah ridho pada-Nya..

mayank mengatakan...

@pohon: insya Allah akan menerima apa adanya jalan yang Allah pilih untuk aku...makasi ya po..

insanitis37 mengatakan...

ingatkan selalu dirimu bahwa dalam gelap tak selalu sesat...
keren banget gambarnya...dapet dr mana mba??

mayank mengatakan...

@insanitis37:gelap apa to maksudnya?

waduh gamabarnya dari mana ya...lupa..udah lama soalnya...tapi coba di openfoto.com
kalo ga salah loh mas...