"Home is not a place where you stay, but home is a place where it understands you"
- Hitam Putih –
Saya sudah lama di sini, 5 tahun. Di sini perjalanan hidup pernah mengharuskan saya tinggal. Jogja membuat saya menemukan banyak hal, dan saya senang kota ini mengubah saya, bahkan terlalu banyak dari dugaan saya, 18 hingga 23 tahun—usia yang cukup untuk mengurai banyak pengertian.
Setiap perjalanan pasti akan menyisakan kenangan. Malam ini semua seolah berputar pelan, dari setiap jalan yang saya lewati, ruang-ruang yang saya tempati, setiap hati yang telah tersayangi. Seperti tampak layar besar di depan saya yang memperlihatkan gambar-gambar yang pernah saya lalui satu persatu bersama hawa suasana yang benar-benar dapat saya rasakan kembali. Sedih, marah, kecewa, tertawa, bahagia mengurai pelan dalam helaan nafas.
Ruangan saya, tempat yang saya singgahi, orang-orang yang saya sungguh sayangi, membuat jogja menjadi rumah yang sangat nyaman buat saya. Namun, ada yang pernah bilang keadaan “home” memang tidak dicari, kadang kita berfikir kita perlu menemukan “home” padahal itu ada dalam diri kita masing-masing. Seperti mereka yang akan tetap ada dalam hati saya. Mereka akan saya bawa—tetap ada dalam lingkaran home saya. Perpisahan mungkin hanya jarak mata, tapi tidak di dalam hati kan? Seperti home yang ada di dalam hati kita masing-masing.
Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah atas karunia, terimakasih yang telah mengisi ruangan-ruangan pengertian rumah dalam hati saya. Semuanya, tentu saja. Terimakasih banyak.
Yogyakarta, 25 oktober 2011
dabag D 95 putri ayu, my room-20. Mayank.