Dalam konsepnya interval bisa dibilang jarak dua antara yang memberikan gambaran agar tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang. Terlalu rapat akan mengaburkan dan terlalu renggang akan membuat sulit tersambung satu sama lain. Semuanya mempengaruhi gerak dan kenyamanan masing-masing.
Mungkin saya dan anda sedang dalam Interval yang sama, jarak antara 2 batas, kita menggenggam batasannya. Dalam interval kita, saya tidak tahu batas ini koma atau titik. Kita mungkin tahu satu sama lain, melihat, mendengar, memberi isyarat, tapi tidak saling berhubungan. Kita saling menganggap bahwa interval ini adalah tempat ruang agar hati dan pikiran bekerjasama.
“Aku butuh waktu untuk sendiri.” Itu adalah batas intervalku,
“Aku akan mencari sampai dimana aku mampu.” Itu adalah batas intervalmu
Kita memberikan garis masing-masing untuk dipahami dan dihormati. Interval terjadi bukan karena tidak saling menginginkan. Tapi interval akan mengajarkan agar kita tidak masif sendirian, kita perlu mencair dan melebur satu sama lain.
Waktu mungkin membuat kita masih dalam interval yang sama, namun bisa juga tidak. Kita menggenggam batas dan juga tanda tanya, karena kita sama-sama tidak pernah tahu akhirnya. Dia pasti akan menyodorkan keputusan kepada kamu dan saya, mengingatkan apakah menginginkan titik atau koma.
Saya membiarkan kamu, kemana saja. Kamu membiarkan saya sendirian. Saya anggap interval ini adalah renungan dan pembuktian pada diri kita masing-masing setelah mencari dan berusaha menemukan, sampai pada akhirnya kita akan berkata “cukup”.
1 komentar:
interval ya.
menarik.
Posting Komentar