Thanks sist

:kakak keduaku

tersayang

Mungkin kita banyak kesamaan ya, mulai dari paling sering ngepel, suka marah tapi kalo marah malah ketawa, suka seni, persamaan  terhadap masalah hati dan perasaan mungkin (sama-sama sebel sama anak au au yang pake seragam kemana-mana itu), sama-sama punya blog yang berisi hal menye-menye tentang seseorang yang sebenarnya menyebalkan tapi tetap menjadi bahasan, private eyes. Cuma kita berdua yang tau hahaha. Tapi saya punya blog satu ini yang tidak kalah menye-menye mungkin. Tapi yang jelas saya senang setiap kali kamu bilang, “dek kita punya kesamaan banyak, gw kaya bercermin karna ya kita gag jauh bedalah”. Saya baru nemu bedanya, saya gag suka nonton film, tapi kamu suka banget. Dan itu yang bikin kita gag nyambung, kamu bilang saya katrok. Terseraaah…

Saya senang bisa mendengarmu menceritakan berbagai hal bahagia antara kamu dan dia yang kamu tunggu-tunggu, yang membuat kamu teriak-teriak dikostan saya, yang membuat saya gemas dan tertawa. *Saya ikut deg-degan...setelah kamu dilema. Tapi dia datang kan…sampai akhirnya kamu mencuci baju sendiri lagi karna malu dengan dia yang ternyata rajin mencucikan baju ibundanya. Selamat diet untuk bertemu ibu calon mertua, tidak usah takut gendut, sudah cantik dan anggun kok kalo pake rok, buktinya saja dia luluh.. saya tau bukan itu alasan dia memilih kamu.

Tentang yang kamu bilang malam itu tentang keyakinan yang butuh proses dan perlu membuka hati terlebih dahulu. Saya akan melakukan dan pasti sudah dari dulu saya lakukan itu, jika itu mudah buat saya.

Dan masalah keyakinan apa yang buat saya 3 tahun ini tidak beranjak seperti ini, sampai kamu bosan dan gemas, tapi kamu masih tertawa. Tidak ada kak, dia tidak pernah meyakinkan saya, entah saya juga tidak tau. Yang jelas dia berbeda dari yang pernah saya temui. Dan kenapa tidak untuk mereka karena saya tidak yakin, saya juga tidak tau. Tidak mudah dilakukan tapi bisa dilakukan sayangnya saya belum mau melangkah. semoga bisa saya pertahankan prinsip saya itu, jika saya mampu :P. doakan saja lah...(doa pungguk merindukan bulan)

Saya merasa bersalah pada diri saya sendiri berprasangka yang tidak-tidak, padahal saya baru saja berbincang dengannya, setelah sekian lama tidak, walau hanya dibox Ym itu, saya langsung keluar, saya marah tapi tak berhak untuk marah (bagaimana itu rasanya..), asal kamu tau saya bersedih berhari-hari, gelap rasanya, dan saya benci, benci sekali dengan seseorang yang saya kagumi itu jika benar adanya seperti itu (tentang wanita dibelakang bengkel dan senyum paling manis), waktu itu saya pulang, saya kecewa sangat kecewa sama dia bisa-bisanya seperti itu. Tapi saya puas ngucek-ngucek mami sambil teriak gara-gara info yang membuat saya murka itu.hahahaha (mam I luv u lah..besok jangan mancing emosi lagilah ya..), Sist makasi ya udah meyakinkan saya, menenangkan saya bahwa itu tidak benar, saya lega itu memang tidak benar.

Yang belum saya ceritakan padamu, yang terpotong waktu karna takut menjadi upik abu.

Saya rindu kakak pertama yang menasehati saya hingga saya cuma melongo saja.. yang bercerita cara menjadi istri yang baik, saya mesam-mesem saja, jauh banget kak. Tapi emang lu lebih dewasa kak. Hahahaa

~saya rasa kita sama-sama keluarga aneh, yang makin stress, menghadapi dosen kita masing-masing dengan revisi-revisian, proposal, penelitian, skripsi, yang membuat kita jadi jarang bertemu. Miss u all sist, mam.hem…